RANGKUMAN MATERI Pendidikan Agama Kristen
KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 4 SAPARUA
GURU MAPEL (NY. M. NANLOHY. S.PdK)
Pembahasan materi semester 2 :
1.
Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak
2.
Tanggung Jawab Anak Terhadap Orang Tua
3.
Keluarga dan sekolah sebagai Lembaga
Pendidikan
4.
Menjadi Murid Jesus Kristus
5.
Menghargai Orang Lain
6.
Persahabatan
7.
Berpacaran
Pembelajaran 1
Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap
Anak
Standar
Kompetensi : Siswa mampu mengidentifikasi berbagai
pergumulan dalam keluarga serta kaitannya dengan pengaruh modernisasi
Indicator
: 1. Berperan aktif menjaga keutuhan keluarga
2.
Mengasihi dan menghomati anggota keluarga
Referensi
Alkitab : Ulangan 6 ; 4 – 9, efesus 4, Amsal 22 : 6
Rangkuman Materi
|
Anak adalah anugrah Tuhan bagi keluarga,
tidak ada seorang anakpun yang lahir atas kehendaknya sendiri. Mereka
dilahirkan dari rahim seorang perempuan apapun dan bagaimanapun prosesnya. Oleh
karena itu, sewajarnyalah bila orang tua menjadi pendidik utama dan terutama
bagi anak-anaknya. Orang tua diberi kewenangan oleh tuhan sesuai
dengan yang tertulis dalam kitab kejadian 1:28. Hal ini mencakup tanggung jawab
orang tua terhadap anak.
Ada beberapa wujud tanggung jawab oang tua
terhadapa anak, antara lain:
1.
Mengasihi
2.
Mencukupi kebutuhan anak
3.
Mendidik
1.
Mengasihi
Ada beberapa
semboyan tentang kasih sayang orang tua terhadap anak. “kasih ibu sepanjang
masa”, “surga di telapak kaki ibu“ dll. Sebenarnya semboyan-semboyan ini
menjelaskan mengenai besarnya pengorbanan sorang ibu dalam mengandung,
melahirkan, membesarkan, dan mengasuh anak-anaknya tiada memandang waktu. Dalam
alkitab, nabi Yesaya mengatakan “dapatkan
seorang perempuan melupakan bayinya…..” ayat ini menafsirkan kasih sorang
ibu memang luar biasa.
Hal ini tidak berarti peranan seorang ayah
dilalaikan. Tuhan yesus menggambarkan hubungan Allah dengan manusia seumpama
seorang ayah dengan anaknya. Hal ini tergambar dalam kisah Perumpamaan anak
yang hilang (Lukas 15 ; 11 – 32. Sang ayah yang tulus mengampuni anaknya walau
di mata semua orang sang anak melakukan kesalahan yang fatal. Kasih dari orang tua yang memampukan anak untuk tumbuh
menjadi sosok yang berani menjalani hidup di dunia ini.
Mengasihi anak bukan berarti memenuhi semua tuntutan
dan permintaan anak. Orang tua
harus bijaksana menimbang terlebih dahulu apa tuntutan dan permintaan anak
memang harus dipatuhi.
Mengasihi berarti menghormati anak sebagai pribadi
yang utuh memiliki harkat dan martabat kemanusiaannya. Dalam hal
ini, seandainya orang tua melakukan kesalahan yang menyakitkan hati anak, maka
orang tua yang menghargai anak harus meminta maaf kepada anak-anaknya.
2. Mencukupi kebutuhan anak
Alkitab mewajibkan orang tua memelihara
anak-anaknya. Mencukupi kebutuhan anak dalam arti
1.
Mencukupi kebutuhan jasmani antara
lain memberi makan yang cukup, kesehatan
yang cukup, perlindungan secara psikilogi berupa rasa nyaman, aman serta
menghormati anak sebagai pribadi yang utuh dengan cita-cita dan impiannya
sendiri.
2.
Mencukupi kebutuhan rohani anak, dalam hal memberi dasar pengenalan yang
benar tentang Allah.
3. Mendidik
Perintah Allah kepada orang tua untuk
bertanggungjawab mendidik anak tercatat dalam kitab ULANGAN 6 ; 4 – 9
yang terurai sebagai berikut
1.
Sebelum mengajarkan, orang tua harus terlebih
dahulu mengasihi Tuhan “dengan segenap
hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. (ayat 5)
2.
Setelah itu barulah orang tua mengajarnya
berulang ulang (ayat 6)
3.
Membicarakannya ketika duduk, sedang dalam
perjalanan, berbaring dan bangun (ayat 7)
4.
Mengikatnya sebagai tanda pada tangan dan
lambang pada dahi (ayat 8)
5.
Menuliskan pada tiang pintu rumah dan gerbang
(ayat 9)
Secara sederhana dari ayat diatas kita dapat
tafsirkan bahwa orang tua bertanggungjawab mendidik anak tentang pengenalan akan Tuhan
dilakukan dalam segala kondisi, situasi dan tempat.
Jelaslah bahwa tanggung jawab pendidikan anak
bukan hanya merupakan tanggung jawab sekolah dan gereja, melainkan terutama
tanggung jawab keluarga. Karena karakter seorang anak ditentukan oleh model
pengasuhan dan pendidikan dalam keluarga.
Tujuan
pendidikan bagi anak yang
diembankan kepada orang tua adalah sesuai dengan firman Tuhan dalam 2 timotius
3 ;17, (“dengan demikian, tiap manusia kepunyaan allah dilengkapi untuk
setiap perbuatan baik”) artinya anak-anak
diajar agar mereka dapat memenuhi tugas mereka kepada Tuhan dan sesama manusia.
Cara
mendidik anak antara lain
Hendaknya dilakukan dalam doa dan iman
Dilakukan dengan sikap rendah hati
Mengharuskan adanya ketegasan dan keyakinan
diri
Mengharuskan anak-anak untuk hidup disiplin.
Dalam mendidik anak, dapat dilihat bagaimanakah hubungan antara orang tua dan anak sesuai
dengan peraturan Allah.
Ø
Peraturan Allah dan hubungan yang umum
Dalam hukum taurat berlaku, hukum mata ganti mata, gigi ganti gigi
dst. Kesimpulanya adalah setiap perbuatan yang melanggar peraturan allah,
hukumnya adalah sama atau setimpal (keluaran 21;23-25)
Ø
Peraturan Allah dan hubungan anak dan orang
tua
Hal ini tergambar dalam kitab keluaran 21 ; 15.
“siapa yang memukul ayahnya atau ibunya,
ia pasti dihukum mati” artinya bahwa anak yang bersalah kepada orang tua,
hukumannya berlipat ganda.
Ø
Peraturan Allah dan hubungan orang tua dan
anak
Orang tua sebagai manusia biasa terkadang melakukan kesalahan.
Jika orang tua melakukan kesalahan kepada anak maka sesuai dengan peraturan
Allah, hukumnya adalah setimpal.
PEMBELAJARAN
2
TANGGUNG
JAWAB ANAK KEPADA ORANG TUA
Standar
Kompetensi : Siswa mampu mengidentifikasi berbagai
pergumulan dalam keluarga serta kaitannya dengan pengaruh modernisasi
Indicator
: 1. Berperan aktif menjaga keutuhan keluarga
2.
Mengasihi dan menghomati anggota keluarga
Referensi
Alkitab : Keluaran 20 ; 12, efesus 6 ;1-3, kolose
3;20
Rangkuman Materi
|
A. Menghormati
Orang Tua
Tanggung jawab utama anak kepada orang tua adalah menghormati orang tua. Dasar alkitabiah yang berkaitan
dengan sikap hormat kepada orang tua adalah
1.
Keluaran
20;12 “Hormatilah ayah dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan
TUHAN, ALLAHmu, kepadamu.”
2.
Efesus 6;1-3
“ Hai, anak-anak taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, Karena haruslah demikian.
Hormatilah ayahmu dan ibumu, ini adalah suatu perintah yang penting, seperti
yang nyata dari janji ini, supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.”
3.
Kolose 3;20
“hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah
di dalam Tuhan.”
Ketaatan dan kepatuhan anak
kepada orang tua harus didasarkan atas pemahaman sebagai berikut:
Orang tua adalah wakil Allah dalam upaya mendidik anak. Segala nasehat dan bimbingan orang tua memiliki tujuan
mulia dari Allah untuk kehidupan keluarga.
Orang tua adalah juga manusia yang memiliki keterbatasan
dan kelemahan karena itulah merekapun dapat berbuat salah.
Ketika usia makin lanjut, orang tua akan mengalami
kemunduran fisik dan cara berfikir. Anak harus berupaya memahami dan mengasihi
orang tua dalam segala situasi dan kondisi hidup mereka, terutama ketika orang tua mengalami
kemunduran fisik dan pikiran.
Maksud kita
wajib menghormati orang tua adalah
1.
Orang tua dipakai Allah untuk melahirkan, memelihara, mendidik, membimbing dan
mengatur anak-anak. Tugas orang tua diatas adalah tugas yang istimewa dari
Allah dan sangat berat maka, sangat wajar jika Allah mewajibkan anak-anak
menghormati orang tuanya.
2.
Tuhan akan memberikan hukuman kepada anak yang tidak
menghormati orang tuanya.
Cara kita menghormati orang tua adalah
Menghargai orang tua,
Orang tua mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari
anak, karena itu anak wajib menghargai orang tua, bagaimanapun keadaannya.
Taat kepada orang tua
Setiap anak ada dalam pemeliharaan dan kekuasaan orang
tua. Oleh karena itu anak wajib taat kepada orang tua dalam hal menuruti semua
perintah orang tua selama itu tidak bertentangan dengan perintah Allah.
Mau menerima didikan orang tua
Anak terkadang melakukan berbagai kesalahan. Anak yang
menghormati orang tua, bersedia menerima nasehati bahkan hukuman dari orang
tuanya karena kesalahan yang diperbuatnya.
Mau membantu melakukan pekerjaan rumah
Anak yang memiliki rasa sayang dan hormat kepada orang
tua, rajin dan mau membantu melakukan pekerjaan-pekerjaan yang ada di tengah
keluarganya sesuai dengan kemampuannya
Bersabar terhadap kekurangan, kelemahan dan kesalahan
orang tua
Orang tua tidak luput dari kesalahannya yang terkadang
menyinggung perasaan anak. Hal itu berupa berperilaku kasar,dsb. Anak yang
hormat kepada orang tua dengan bijaksana menghadapi kekurangan orang tuanya.
Membantu penghidupan orang tua dan keluarga
Anak yang telah berhasil memperoleh kehidupan yang
mandiri dan masa depannya sukses, wajib membantu penghidupan orang tua dan
keluarganya.
Merawat orang tua di masa tuanya
Merawat orang tua di masa tuanya adalah bentuk rasa
hormat kepada orang tua.
B.
Perubahan Pola Hubungan Orang Tua dengan Anak
Di zaman modern ini, masalah yang
paling populer adalah masalah hubungan antara anak dan orang tua. Misalnya
saja, kenakalan remaja, gangguan belajar anak di sekolah, karakter yang liar,
dikembalikan kepada masalah bagaimana hubungan anak dengan orang tua.
Sikap seorang anak pada usia
kekanakannya berbeda dengan sikap anak dalam usia dewasa dengan segala
pelanggarannya. Perubahan ini terjadi karena beberapa faktor yaitu
Keadaan masyarakat dimana keluarga itu hidup
Apa yang terjadi dalam masyarakat secara timbal balik
akan berpengaruh dalam kehidupan keluarga. Pola asuh yang terlihat dalam
masyarakat pada umumnya menjadi bagian dari pola asuh orang tua kepada anak.
Maka hubungan antara orang tua dengan anak tergantung sejauh cara orang tua
mengasuh anak.
Kesempatan yang diberikan orang tua
Salah satu sikap anak terhadap orang tua adalah suatu
reaksi dari anak terhadap kesempatan untuk bersikap. Contohnya: orang tua
membangun komunikasi kurang baik dengan anak saat ia kecil, maka keadaan ini
akan dia terapkan ketika ia dewasa dan membangun keluarganya sendiri.
Persepsi timbal balik orang tua dengan anak
Orang tua dan anak saling menilai diri masing-masing
terkait dengan sikapnya terhadap satu dengan yang lain.
PEMBELAJARAN
3
KELUARGA
DAN SEKOLAH SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN
Standar Kompetensi : Siswa mampu mengidentifikasi berbagai
pergumulan dalam keluarga serta kaitannya dengan pengaruh modernisasi
Indicator : 1. Mengidentifikasi pengaruh modernisasi
terhadap kelangsungan hidup keluarga
2.
Memahami pentingnya peran keluarga dan
sekolah dalam mendidik anak
Referensi Alkitab : Ulangan 6;4-9, efesus 6;4, amsal 22;6
Rangkuman materi
|
1.
Pengertian dan tujuan Keluarga Kristen
v Pengertian Keluarga Kristen adalah komunitas terkecil yang terdiri dari ayah,
ibu dan anak-anak, atau yang ada dalam isi satu keluarga, yang mengaku dan
percaya kepada yesus sebagai juruslamat.
v Tujuan dari sebuah keluarga Kristen adalah
-
Menciptakan suasana persatuan dalam hidup
berkeluarga sehingga setiap anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa
dikasihi
-
Memupuk pribadi yang sehat dan terbuka serta
bertanggung jawab
-
Menciptakan suasana yang tenang dan nyaman
sehingga setiap anggota keluarga merasa kerasan
-
Mengwujudkan kasih Allah di tengah-tengah
kita yaitu memancarkan kasih Allah di tengah-tengah masyarakat sekitar.
-
Sebagai tempat pelaksana kasih, pelayanan dan
pendidikan secara nyata bagi anggota-anggotanya.
2.
Keluarga sebagai lembaga pendidikan
Dalam
alkitab ditegaskan bahwa tugas pendidikan pertama-tama adalah tugas orang tua
dalam ruang lingkup keluarga. Dasar pendidikan diperoleh seseorang dalam
keluarga dan dalam kehidupan selanjutnya. Pembentukan karakter seseorang sangat
dipengaruhi oleh pola asuh dalam keluarga.
Menurut alm. PATER DROST, salah seorang tokoh pendidikan
Indonesia, sekolah hanya melanjutkan proses pendidikan yang telah mulai dari
keluarga. Jika keluarga salah mendidik anak, sekolah akan mengalami kesulitan
untuk mendidik anak tersebut.
Keberhasilan
pendidikan di sekolah tak terlepas dari kerjasama yang saling mendukung antara
pemerintah, sekolah, masyarkat dan keluarga. Tapi sayangnya, sebagian besar
keluarga member tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya kepada sekolah karena
alasan berbagai kesibukan.
3. Hubungan antara keluarga Kristen dengan
pendidikan atau sekolah
Bagi keluarga Kristen, pengertian sekolah adalah tempat untuk pembentukan dan pembinaan
karakter serta mental murid sehingga memiliki sifat-sifat yang benar dan
berkenan kepada ALLAH.
Keberhasilan
pendidikan di sekolah tak terlepas dari kerjasama yang saling mendukung antara
pemerintah, sekolah, masyarkat dan keluarga. Tapi sayangnya, sebagian besar
keluarga memberi tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya kepada sekolah
karena alasan berbagai kesibukan.
Pendidikan yang diberikan kepada anak memiliki beberapa
tujuan yaitu
Membina watak
dan keahlian
Makna pembentukan watak dalam
pendidikan di sekolah adalah mencakup hal-hal sebagai berikut: kejujuran,
kerendahan hati, keterbukaan terhadap kritik orang lain, keberanian
berpendapat, menghargai perbedaan pendapat, dll.
Membebaskan
Pendidikan bertujuan membebaskan
manusia. Membebaskan manusia untuk mengekspresikan apa yang menjadi pikiran,
keputusan dan sikapnya sendiri. Pendidikan membebaskan memotifasi siswa untuk
mengembangkan kreatifitas pikir dan ketrampilan yang positif yang dapat
dipertanggungjawabkan.
4.
Hubungan sinergis antara keluarga dengan sekolah dalam
pelaksanaan pendidikan di gereja dan masyarakat
Tugas pendidikan tidak dapat
diserahkan sepenuhnya hanya kepada sekolah,tetapi keluarga harus turut serta
memikul tanggung jawab itu. Sebagai keluarga Kristen, tak terpungkiri gereja
turut campur tangan dalam pendidikan anak.
·
Gereja dan
pendidikan
Gereja telah memahami pendidikan mulai dari awal gereja
itu dibangun. Tradisi yahudi memberi tempat utama bagi pendidikan, sesuai
dengan amsal 22:6. Dalam tradisi yahudi, pendidikan menjadi basis utama dalam
membangun komunitas yang beriman. Pada usia dini, anak di bawa ke sinagoge
untuk belajar. Sampai pada usia ke 12-13 tahun, anak laki-laki ada dalam
upacara BAR MITZVAH
dan anak perempuan dalam upacara BAS MITZVAH supaya mereka disebut “anak torah”. Ia diminta
membaca alkitab dalam bahasa ibrani dan seusai upacara itu ia diakui sebagai
anggota dewasa dalam masyarakat.
Pada zaman sekarang gereja cenderung melihat pendidikan
anak dalam hal pendidikan formal gereja yaitu Sekolah minggu dan Katekisasi.
Pembelajaran 4
Menjadi Murid Yesus Kristus
Standar Kompetensi : Siswa mampu menjelaskan makna kebersamaan
dengan orang lain tanpa kehilangan identitas sebagai murid Kristus
Indikator : menjelaskan cara mewujudkan identitas
sebagai murid Kristus
Referensi Alkitab : matius 4;18-22, 9;9-13,28;19-20, Lukas
9;25-26, 14;25-33
Rangkuman Materi
|
1. Mewujudkan Identitas Sebagai Murid Yesus
Tujuan Yesus memanggil
para murid bukan untuk membangun sekelompok orang beriman yang menarik diri
dari dunia, tetapi mereka dibangun untuk mengurus tugas panggilan kepada
sesama, antara lain:
·
Dipanggil untuk mengambil peranan dalam
penuaian eskhatologis (matius 9;37)
·
Untuk mengambil ahli karya penyembuhan
·
Pemberian yesus sebagai utusan dalam kawan
sekerja-Nya sebagai unsur mutlak dalam hal mengikut yesus
Apa yang yesus kehendaki dari kita sebagai
murid/pengikutnya?
Mewujudkan kasih kepada Allah dan kasih kepada
sesama (matius 28;37-40, Lukas 10;33-37) dan menjadi saksi injil yesus kristus (matius 28;19-20)
Penerapan Hukum Kasih
sebagai wujud peneladanan menjadi murid Kristus adalah
1). Tidak bersifat subjekif (matius 20;25). Subjektif artinya
keberpihakan kepada penilaian seseorang menurut kepentingan dan pandangan diri
sendiri (pribadi). Hal ini mempunyai efek yang buruk sekali terhadap
pekerjaannya.
2). Mendisiplinkan tubuh (I kor 9;23-27). Artinya menguasai diri
dalam segala hal.
3). Rela menderita (I pertus 4;11). Kesediaan untuk mau menanggung
segala beban pelayanan.
4). Tidak memperbudak uang (I tim 6;3-10). Murid yesus harus
waspada agar tidak takluk di bawah pengaruh kuasa mammon (hamba uang).
5). Setia kepada kebenaran (II tim 2:24). Kebenaran Allah bersifat
mutlak dan kebenaran itu menurut kesetiaan yang teguh dari semua orang dan
dalam segala kebenaran.
2. Hal Mengikuti Yesus
Syarat
mengikuti Yesus menjadi muridNya (Lukas 9;22-26), antara lain:
a. Menyangkal diri (matius 16:24)
Artinya
sikap kita terkait dengan kebenaran dan tidak mengandalkan kehendak sendiri. Mengatakan “tidak” kepada hal-hal yang
bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan, dan katakana “ya” kepada hal yang
sesuai dengan kebenaran firman Allah.
b. Mengutamakan Yesus dalam hidup
Artinya,
mempunyai komitmen untuk mengutamakan Yesus lebih dari segalanya.
c. Memikul salib
Artinya
rela menderita karena iman kepada yesus di dalam pemberitaan injil dan rela
dianiaya karena kebenaran firman Allah.
d. Mengikut Dia
Artinya
mengikuti teladan, ajaran, kehendak Kristus. Rela melepaskan diri dari gaya
hidup yang bertentangan dengan kehendak Yesus.
Ciri – ciri kemuridan Yesus secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Yesus
mengambil inisiatif untuk memanggil murid-muridnya
b. Menjadi
murid Yesus berarti mengikuti, berada bersama Yesus, berada di belakang Yesus.
c. Mengikut
Yesus berarti dipanggil untuk turut membuat perubahan nilai-nilai kehidupan
yang bertentangan antara pandangan keyahudian dan pandangan Yesus.
d. Yesus
menuntut seluruh eksistensi murid-murid yang dipilihNya tanpa syarat. Yesus
sebagai guru dan para murid tetap untuk selamanya dalam hubungan persaudaraan
e. Kemuridan
Yesus ditentukan oleh iman-kepercayaan, penyerahan diri, dan kesetiaan.
3. Menanggapi Panggilan Yesus
Kelebihan murid-murid yesus adalah keadaan mereka yang
mengesankan. Mereka tidak pernah masuk sekolah alkitab. Bahkan sangat mungkin
mereka tidak memiliki pengetahuan alkitab sama seperti ahli taurat dan orang
farisi. Tapi, menanggapi panggilan yesus, ada fakta-fakta yang merugikan
mereka, antara lain:
·
Sibuk dengan usaha kecil mereka
Pada zaman
itu, salah satu tempat perikanan sangat baik bagi pemerintah romawi adalah
danau galilea. Petrus, Yohanes, Andreas, dan Yakobus adalah orang2 yang
meninggalkan kesibukan menguntungkan itu hanya untuk menanggapi panggilan
Yesus.
·
Orang – orang yang tergantung pada mereka
Yakobus
dan Yohanes bekerja untuk ayah mereka Zebedeus. Di zaman itu, mereka menjadi
jaminan bagi hari tua Zebedeus karena itu adalah kewajiban. Mereka meninggalkan
pekerjaannya itu hanya untuk mengikut yesus.
·
Orang – orang ini memiliki kepribadian yang
mengganggu
Yakobus
dan Yohanes dikenal sebagai pemarah. Petrus dikenal sebagai orang yang mudah
menimbulkan masalah dan kurang disiplin. Tapi yesus tidak mempermasalahkan
kekurangan mereka dan memanggil mereka untuk menjadi penjala-penjala manusia,
yang akhirnya menjala jutaan manusi.
Pembelajaran
5
Menghargai
Orang Lain
Standar Kompetensi : Siswa mampu menjelaskan makna kebersamaan
dengan orang lain tanpa kehilangan identitas sebagai murid Kristus
Indikator : 1. Menjelaskan cara mewujudkan sikap
menghargai orang lain sesuai dengan ajaran Kristus
2.
Bersimpati dan berimpati kepada orang lain.
Referensi Alkitab : Kejadian 1;26, yesaya 43;4, yohanes 8;1-11
Rangkuman Materi
|
A. Dasar
theologia alkitab
Sikap menghargai orang lain didasarkan pada
pemahaman theologia alkitab sebagai berikut:
1.
Citra manusia sebagai gambar dan rupa ALLAH
Baiklah kita menjadikan manusia menurut
gambardan rupa kita (kej 1:26a). Maknadari teks ini adalah sebuah
ungkapan yang dipahami, dimengerti, digunakan untuk mengagungkan nama Allah dan
tindakan penciptaanNya.
2.
Mazmur
8 :4-6 yang pemaknaannya seperti berikut
a.
Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan
Allah, artinya manusia memiliki sifat seperti yang dimiliki Allah contohnya
sifat kasih, setia, penyayang
b.
Dalam theologies yahudi, Allah memiliki
eksistensi yang kekal sedangkan manusia di mata Allah menyandang eksistensi yg
tidak kekal, karena akan habis dengan kematiannya sendiri.
B.
Manusia gagal memenuhi kehendak Allah
Berpatokan pada kisah di taman eden, kita membacakan titah Allah
kepada manusia (kejadian 2:16,17) dengan
pengertian sebagai berikut:
1)
Taman eden melukiskan hubungan yang benar
dengan Allah sebagaimana manusia diciptakan. Manusia diberi kekuasaan alam
sesuai dengan titah :semua pohon boleh kau makan buahnya dengan bebas.(band kej
1:28,29)
2)
Tetapi dengan memberi kekuasaan itu tidak
berarti membuat manusia sama dengan Allah. Kemuliaan manusia hanya sebatas
diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Ada batas antara manusia dengan
Allah yang ditentukan oleh Allah sebagai khalik da manusia sebagai makluk
subjek yang harus tunduk kepada batas itu. Batas itu dinyatakan dalam titah
Allah “tetapi pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau
makan buahnya.
3)
Pohon alat pembatas kekuasaan manusia itu
tidak memiliki nama, hanya disebutkan fungsinya, yaitu untuk mengetahui,
ini berarti untuk membuktikan bahwa sikap manusia dan tindakannya nantibaik
atau jahat. Oleh karena itu pohon itu disebut pohon pengetahuan tentang yang
baik dan yang jahat.
4)
Sikap manusia terhadap pohon itu adalah sikap
terhadap batas yang dtentukan oleh Allah. Menaati batas itu berarti menaati
Allah. Melanggar batas itu berarti tidak menaati Allah.
5)
Untuk menentukan sikapnya terhadap pohon itu
berarti manusia mempunyai kemungkinan untuk makan atau tidak makan. Artinya
manusia diberi kemungkinan oleh Allah untuk menaati atau tidak menaati perintah
Allah
6)
Dengan memberi kemungkinan itu, Allah memberi
kebebasan kepada manusia untuk menentukan sikapnya terhadap kemahakuasaan
Allah. Dengan memberi kebebasan itu, manusia dijadikan partner yang dituntut
bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambilnya.
Dalam
cerita selanjutnya, manusia mengambil keputusan yang salah, dan berarti menentukan
untuk tidak menaati Allah (membuat Dosa). Oleh karena itu, konsekuensinya
adalah manusia menerima kematian dalam kondisi yang tidak selamat.
Akibat
dari Dosa di taman eden adalah
Ø
Hilangnya kemuliaan Allah (kejadian 3:10, roma
3:23)
Ø
Sakit bersalin ( Kejadian 3:16)
Ø
Susah payah mencari rejeki (kejadian 3:17-19)
Ø
Alam tidak bersahabat (Kejadian 3:17)
Ø
Rusaknya hubungan antara manusia ( kejadian
3:12,13)
Ø
Terpisah dari Allah ( kejadian 3:23,24 :
yesaya 59:1,2)
Ø
Mati jasmani (kejadian 5:5
Hukuman
dari dosa adalah manusia diusir dari taman eden, dan kondisi manusia berada di
dalam hubungan yang tidak benar dengan Allah.
C.
Meneladani Tuhan Yesus
Keteladanan Tuhan Yesus Nampak dalam setiap kesempatan untuk
mewartakan kabar baik kepada orang yang membutuhkan (yohanes 9) tapi yesus
dikenal sebagai pengkritik hebat atas kesalahan semu dari orang farisi dan
ahli-ahli taurat.
Inti dari pelayanan dan penderitaan Yesus adalah sikapNya yang
menghargai diri sendiri dan juga orang lain.
Yesus memberi teladan kepada murid-muridNya mengenai ajaran hukum kasih
kepada Allah dan sesama.
Kisah nyata menghargai orang lain yang Yesus nyatakan dalam
kehidupan orang yahudi terlihat dalam peristiwa perempuan samaria yang
kedapatan berzinah (yohanes 8:2-11). Menurut hukum kekaisaran Romawi, perempuan
yang berzinah itu harus dilempari dengan batu. Namun Menurut hukum dan norma
yahudi, wanita itu layak dirajam (dilempari sampai mati dengan batu). Dalam
kasus ini ada 2 kepentingan para pembesar yahudi untuk menantang Yesus yaitu
·
Untuk menunjukan bahwa secara moral dan hukum,
mereka jauh lebih baik dari perempuan itu.
·
Menempatkan Yesus dalam posisi yang sangat
sulit, serba salah. Di satu sisi, yesus harus membuktikan diri bahwa ia tidak
melanggar hukum taurat, dan di lain sisi yesus tiddak boleh melanggar hukum
romawi.
Dalam peristiwa ini Yesus menampakan wibawaNya sebagai Anak Allah
yang justru Menghargai Orang lain dalam segala kondisi keberdosaannya dengan
berkata “barangsiapa yang merasa ia tidak berdosa, hendaklah melempar batu
kepada perempuan itu.” Dengan demikian satu per satu lawannya pergi dengan
tidak mengatakan apa-apa.
Makna yang dapat diambil dari kisah ini dalam kaitannya dengan
menghargai orang lain adalah
Ø Hukum memang harus ditegakkan secara
benar dan sungguh-sungguh yang harus membuat orang menjadi lebih baik
Ø Hukum harus mengubah perilaku orang
kea rah hidup yang lebih baik
Ø Yesus melihat jauh ke relung hati perempuan
sundal itu, ada kerinduan untuk bertobat.
___________________________________________________________________________________
Pembelajaran
5
Persahabatan
Standar Kompetensi : Siswa mampu menjelaskan makna kebersamaan
dengan orang lain tanpa kehilangan identitas sebagai murid Kristus
Indikator : Menjalani hidup sebagai remaja Kristen
secara benar dan suci dalam persahabatan dan pacaran.
Referensi Alkitab : 1 Samuel 18:1, matius 18:21, 1 kor 3, Lukas
10:25-37
Rangkuman Materi
|
Pengikut
kristus merupakan orang-orang yang diikat oleh
cinta kasih kristus sehingga memungkinkan orang punya kemampuan
menghargai, mempedulikan dan memperhatikan orang lain. Dalam hal membangun
persahabatan karena punya satu tujuan hidup dan iman yang sama.
A.
Kekuatan
Kasih
Dalam perjanjian lama, persahabatan antara daud dan
Yonatan merupakan kisah yang paling sering dipakai untuk menggambarkan
bagaimana sahabat bersikap tulus, setia dan bersedia untuk memberikan yang
terbaik satu dengan yang lain (1 sam. 18dan 20). Hal ini dimungkinkan karena
“Yonatan mengasihi Daud seperti jiwanya sendiri” (1 sam. 18:1)
Dalam perjanjian baru, tulisan paulus tentang kasih
tertuang dalam 1 kor.13. paulus menempatkan kasih lebih besar dari iman dan
pengharapan. Iman dan pengharapan berkaitan dengan hubungan antara kita dengan
tuhan, tapi kasih harus dinyatakan dalam hubungan dengan sesama, tidaklah cukup
bila kasih hanya dibatasi dalam hubungan kita sebagai satu pribadi dengan
tuhan.
B.
Yesus sebagai
teladan yang setia
Dalam kehidupan masyarakat yahudi, mereka yang miskin,
lemah, dan berdosa harus dikucilkan. Yesus justru bergaul dengan para pendosa
bahkan memberi diri diurapi oleh seorang perempuan berdosa (Luk. 7:34). Bahkan
yesus menegaskan bahwa “Aku dating bukan untuk memanggil orang berdosa
melainkan orang berdosa”. Dari pergaulan yesus ini, memberi makna bagi
pergaulan kita dengan sesama. Yesus bisa menerima semua orang dalam
pergaulannya, maka kitapun perlu menerima orang lain dan menjadi sahabat
mereka.
Secara khusus, pelajaran yesus tentang mengasihi sesama
manusia seperti diri sendiri antara lain:
a.
Memberi
pertolongan yang dibutuhkan oleh orang itu, tanpa memperhitungkan perbedaan
suku, keyakinan, status maupun kondisi.
b.
Memperbaiki
hubungan yang tidak beres antara kita dengan sesama
Prilaku yesus
untuk menjadi seorang sahabat yang setia,adalah
a. Melayani
dengan cara merendahkan diriNya yaitu
membasuh kaki murid-muridNya ( yoh. 13:13). Yesus mengajarkan bahwa yang ingin
menjadi besar justru harus melayani (mrk.10: 43). Dunia biasa membanggakan dan
menghargai orang dengan kepintaran yang hebat, kekayaan yang tak terhingga dan
keberhasilan yang dpat dibanggakan. Namun yesus tidak demikian. dihadapanNya
semua orang sama.
b. Memberi
perintah untuk saling mengasihi. Perintah
ini sekaligus mengubah status kita. Bukan lagi hamba yang menerima perintah
melainkan sebagai sahabat yang menjalankan dengan sukacita apa yang diinginkan
sahabatnya demi kebaikan semua ( yoh.15:12-17)
c. Memperdayakan
dengan cara memberikan kesempatan.
Petrus pernah menyangkal yesus sebanyak 3 kali, namun
yesus tetap memberi kesempatan kepada
petrus untuk menggembalakan dombaNYa (yoh.21:15-19). Petrus menyesali
penyangkalannya karena ia tahu yesus maha pengampun. Petrus belajar dari yesus
untuk mengampuni saudara yang bersalah sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali
(mat. 18:21-22)
d. Memberikan
Nyawa Nya (yoh 15:13) bagi sahabat-sahabatNya
yaitu kita semua yang mau menjalankan perintah saling mengasihi.
C.
Persahabatan dengan dunia
Banyak pengikut yesus yang terjerumus kedalam
persahabatan yang salah. Sehingga
Yakobus 4:4 mengingatkan kita bahwa “hai kamu, orang-orang yang tidak setia,
tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan
Allah?”. Dunia yang dimaksudkan disini adalah kondisi yang mendorong
kita jauh dari Allah.
Dalam usia remaja,ada satu jenis persahabatan yang dapat
menghancurkan masa depan yaitu persahabatan yang menjerumuskan. Persahabatan
yang menjerumuskan adalah ketika seseorang menerima tawaran teman (karena takut
dicap kurang bergaul) untuk merokok, narkoba, miras, judi,pornografi, seks
bebas dsb.
Bagaimana cara memperoleh sahabat sejati
amsal berkata seorang
sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
(amsal 17:17) dan seorang kawan memukul
dengan maksud baik tapi seorang lawan mencium dengan melimpah-limpah (amsal
27:6)
yang seharusnya seorang sahabat sejati adalah memilih seseorang
yang berpikir dengan benar dan berbicara jujur
___________________________________________________________________________________
Pembelajaran
5
pacaran
Standar Kompetensi : Siswa mampu menjelaskan makna kebersamaan
dengan orang lain tanpa kehilangan identitas sebagai murid Kristus
Indikator : Menjalani hidup sebagai remaja Kristen
secara benar dan suci dalam persahabatan dan pacaran.
Referensi Alkitab : matius 5:28, yohanes 15:9-10, ibrani13:4
Rangkuman Materi
|
A. Defenisi dan tujuan pacaran
Pacaran adalah suatu hubungan cinta
kasih yang terjalin antara 2 orang berbeda jenis kelamin untuk saling mengenal
pribadi masing-masing.
Cinta dalam hubungan antarlawan jenis
yang akan menyiapkan diri menjadi pasangan adalah hubungan yang saling
menghargai satu sama lain. Cinta adalah anugrah Tuhan dan kasih adalah ajaran
utama yesus kristus. (yoh. 15:9-10)
Seorang psikolog bernama Rochelle
semmel albin mendefenisikan cinta adalah emosi yang membawa kepada kebahagian
terbesar dan perasaan puas yang sangat dalam. Apa yang terjadi kepada mereka
sangat penting bagi kita dan kehidupan mereka terikat dengan kita. Apa yang disebut jatuh cinta menggambarkan
apa yang dialami seseorang ketika sedang dikuasai emosi cinta yang hebat
Ada 2 kategori pada cinta antar lawan
jenis, yaitu
1. Kategori
emosi
Cinta
bersifat emosi adalah cinta yang misterius, dan tidak bisa memastikannya. Perasaan yang intens kepada lawan jenis.
Sebagian besar waktu habis untuk membayangkan dan memikirkannya. Namun cinta
ini tidak bisa dilanjutkan karena
keegoisan satu pihak. Umumnya cinta emosional tidak berpijak pada fakta namun
lebih imajinatif. Cinta seperti ini mementingkan diri sendiri.
2. Kategori
rasio
Cinta
bersifat rasional didominasi oleh akal atau rasio. Cinta ini terwuujud dalam
tindakan, bukan hanya berdasarkan perasaan.
Erich Form
dalam bukunya The Art of Loving, menawarkan empat unsur cinta yang sesungguhnya
yaitu care, responsibility, respectdan knowledge (kepedulian, tanggung jawab,
sikap hormat dan kesedian mengenal dan menerima apa adanya,). Bertolak dari
empat unsure ini, erich berpendapat bahwa untuk melaksanakan 4 unsur cinta yang
sesungguhnya, tidak cukup hanya bermodalkan perasaan tapi dibutuhkan kesadaran
penuh bahkan penalaran.
. ada 4 jenis cinta :
·
Cinta agape : cinta tanpa pamrih, tidak
mengharapkan balasan, siap berkorban. Cinta ini berasal dari Tuhan kepada
manusia.
·
Cinta Storge
: cinta karena hubungan darah. Sifatnya mau membantu, memberi perhatian,
tulus ingin melindungi, saling mengampuni seperti adik kakak, orang tua-anak.,
·
Cinta filia : cinta persahabatan
·
Cinta Eros : cinta berahi (seks). Sumbernya
pada daya tarik seseorang yang bersifat pribadi. Cinta eros menuntut hubungan
yang khusus dan membawa pada ikatan perkawinan. Cinta eros yang memungkinkan
orang menjalin hubungan pacaran.
Menurut Scott Kirby, Tujuan pacaran
adalah
1. Untuk
bertumbuh secara social, emosional dan rohani
2. Untuk
belajar berkomunikasi dengan lawan jenis
3. Untuk
mencintai dan dicintai
4. Untuk
menikmati saat yang indah
5. Untuk
mencari pasangan yang tepat
B.
Pertimbangan
dalam memilih pacar
Pacar
sangat mempengaruhi cara kita berpacaran. Oleh karena itu kita harus hati-hati
memilih pacar. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih pacar
adalah
1. Seiman (band. II kor 6:14)
2. Karakter
atau kepribadian yang berkenan kepada Allah seperti rendah hati, taat kepada
firman tuhan, mengasihi, jujur, setia, bertanggung jawab, memiliki hubungan
baik dengan orang tua
3. Mencari
kehendak Allah. Untuk hal ini perlu berdoa meminta hikmat dari Allah. Namun
juga meminta nasehat dari orang yang lebih tua dari kita
4. Orang tua
Pendapat
orang tua dalam berpacaran harus dipertimbangkan karena Allah sendiri
memerintah kita untuk hormat an taat pada orang tua.
C.
Seks
seks
adalah anugrah tuhan. Allah menciptakan manusia lelaki dan perempuan untuk
disatukan dan dapat memuliakan Allah. Namun seks dapat menghancurkan seseorang
bila salah menempatkan diri. Menjaga kekudusan dan kemurnian adalah suatu
kekuatan yang membuat kita dewasa dan dapat melakukan kehendak Allah.
Untuk
membina sikap kekudusan dan kemurnian maka hal-hal yang harus kita sadari
adalah..
1. Mengetahui
dengan jelas tentang seksualitas
2. Menerima
seksualitas kita sendiri sebagai pemberian allah yang sangat baik
3. Menghormati
seksualitas sebagai suatu kemampuan untuk mengungkapkan cinta dan hati secara
jujur dan baik
4. Membina
kebajikan kemurnian sebagai usaha yang terus menerus sepanjang hidup, yang
menuntut sikap terbuka dan kesabaran
5. Meminta
dan menggunakan rahmat Allah untuk menyehatkan kembali luka-luka akibat
tindakan dan kebiasaan kita yang salah.
6. Mengintegritaskan
seksualitas ke dalam proses pendewasaan pribadi, yang setiap saat menuntut
pengorbanan dan disiplin diri yang kuat
Seks menurut firman tuhan
Ø Tuhan
menciptakan seks untuk tujuan yang baik yaitu sebagai ikatan kasih yang dalam
antara suami dan istri untuk menyatukan mereka (kej 2:24)
Ø Allah
melarang manusi mengumbar hawa nafsu (yes 5:7-9)
Ø Allah
melarang perzinahan ( kel 20:14)
Ø Paulus menasehatkan
agar jauhilah percabulan (1 kor 6:18
Ø Allah
menghendaki kita hidup kudus ( 1 tes 4:3
Ø Hidup
menurut roh dan bukan daging ( gal. 5:19 -24
Catatan
dalam alkitab tentang seks
Dalam
pemahaman alkitab, hubungan seks hanya dibenarkan terjadi antara suami istri
yang terikat dalam perkawinan. Jika terjadi di luar perkawinan, hal itu
tergolong dosa, baik terhadap diri sendiri, terhadap pasangan dan juga terhadap
Tuhan. Karena itu berkali-kali muncul peringatan terhadap bahaya percabulan dan
perzinahan. (roma 1:26-27)
Hubungan
seks yang dipaksakan dari satu pihak disebut perkosaan dan menurut alkitab
perbuatan itu harus dihukum. (ulangan 22:25-29). Begitu juga hubungan seksual
di antara keluarga(imamat 18:16-20)
Bentuk
lain yang harus diwaspadai walaupun tidak mengarah langsung kepada hubungan
seks di luar perkawinan adalah membiarkan diri terangsang secara seksual
melalui tulisan, gambar, music dsb.
D.
Dampak
seks dalam berpacaran
tiga
dampak melakukan seks luar nikah dalam hubungan pacaran:
Ø Perasaan berdosa dan tidak layak berada di hadapan Tuhan
Ø Merasa
diri kotor dan jijik
Ø Kurang
menghargai dan dihargai pacar.
Beberapa
alasan dan penyebab seks dalam pacaran
Ø Sebagai
bukti cinta
Ø Tidak
memiliki aktifitas lain
Ø Ingin tahu
atau coba-coba
Ø Semua
orang juga melakukannya
Ø Tidak
memahami arti seks sesungguhnya
Ø Tidak
dapat mengendalikan diri
terimakasih ibu, semangat terus melayani Tuhan dalam mencerdaskan generasi bangsa, Tuhan Yesus memberkati
BalasHapusPengertian dalamnya persahabatan ap y
BalasHapuskeren banget rangkuman materinya, sangat membantu, tapi mungkin lebih bagus lagi kalau dilengkapi soal-soal evaluasi untuk setiap pokok bahasan materinya...thx
BalasHapusbabyliss pro nano titanium - Vitanium-ART.com
BalasHapus› titanium steel tags titanium max trimmer › babyliss-pro-nan-ton titanium bmx frame titanium framing hammer › tags babyliss pro nano titanium › babyliss-pro-nan-ton